Rabu, 04 April 2012

Prevalensi Sindrom Tourette

Pemahaman dan Awareness terhadap Sindrom Tourette memang perlu untuk dilaksanakan, karena memang gejala gejala penyakit ini memang bisa berat dan sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental seseorang. Orang yang menderita penyakit ini memang sangat sulit untuk mengendalikan gerenyet tubuhnya, sehingga orang tersebut akan sulit untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya. Dengan adanya edukasi dan pemahaman yang baik maka kita dapat mengendalikan penyakit ini. Penderita perlu diberikan support dan semangat agar kembali sembuh dan dapat beraktifitas dengan normal kembali. Dengan begitu maka kualitas hidup pun akan semakin baik.
Prevalensi (jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit) Sindrom Tourette pada awalnya dilaporkan hanya sedikit. Itu karena pada waktu itu belum ada kriteria medis standar yang dibentuk untuk mendiagnosa Sindrom Tourette. Namun kini, penderita Sindrom Tourette semakin bertambah setelah dibentuk kriteria diagnosa standar untuk mendiagnosa gejala Sindrom Tourette. Dalam beberapa tahun terakhir memang angka penderita semakin bertambah sehingga pemahaman dan awareness (kepedulian) terhadap penyakit ini memang harus dilakukan.
Salah satu penelitian awal dilakukan pada tingkat dimana Sindrom Tourette terjadi pada populasi umum survei pada tahun 1973, yang menunjukkan bahwa hanya 430 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dalam populasi sekitar 3,9 miliar orang, menunjukkan bahwa gangguan tersebut relatif jarang. Namun, studi ini diterbitkan pada tahun 1973 jauh sebelum kriteria medis standar telah dibentuk dengan tepat untuk mendiagnosa TS (Tourette Syndrome). Pada 1984, studi prevalensi tambahan telah berubah memperkirakan sekitar 0,05 persen, atau 1 dari setiap 2000 orang, menunjukkan peningkatan pengetahuan dan diagnosis yang benar dari TS. Pada tahun 2008, perkiraan tempat prevalensi TS sekitar 1 - 2 kasus dalam setiap 100 orang (M.M Robertson, 2008). Dengan demikian selama bertahun tahun, meningkatkan pengetahuan tentang Sindrom Tourette sebagai gangguan neurologis, lebih banyak menggunakan skala rating TS telah menunjukkan bahwa gangguan ini, yang pernah dianggap sangat jarang, terjadi pada sekitar 1 sampai 2 persen dari populasi dunia. Itu artinya, dari 100 orang, terdapat 1 atau 2 orang yang menderita Sindrom Tourette.
Beberapa tics yang muncul selama masa anak anak akan hilang sepenuhnya dari waktu ke waktu pada mereka sendiri, yang disebut Gangguan Tics Transien (Transient Tic Disorder). Gangguan ini tampaknya jauh lebih umum daripada TS, terjadi dalam 6 sampai 20 persen dari semua anak. Dengan demikian, hanya sebagian kecil anak anak yang mengembangkan tics benar benar meneruskan untuk mengembangkan semua gejala TS. Prevalensi Gangguan Tics Motor Kronis (Chronic Motor Tic Disorder) dan Gangguan Tics Vokal Kronis (Chronic Vocal Tic Disorder) kira kira sama dengan TS (yaitu, 1 sampai 2 persen).
Oleh karena itu, awareness dan pemahaman tentang sindrom ini harus terus di laksanakan sehingga penderita dapat lebih peduli terhadap kesehatannya dan dapat kembali menjalankan aktifitas secara normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar