Sindrom Tourette adalah penyakit neuropsikiatri. Sindrom Tourette selain merupakan penyakit neurologis, juga merupakan penyakit psikiatri. Itu artinya orang yang menderita Sindrom Tourette juga dapat memiliki penyakit lain yang berkaitan dengan penyakit neuropsikiatri. Hal itu disebut gangguan penyerta (comorbid disorders). Gangguan penyerta tersebut sering juga menjadi penyakit utama selain Sindrom Tourette. Jadi orang yang menderita Sindrom Tourette dapat juga memiliki penyakit lain yang berkaitan.
Menurut Medline Plus, jika anda memiliki Sindrom Tourette, anda akan membuat gerakan gerakan yang tidak biasa atau suara suara yang tidak biasa, yang disebut tics. Anda memiliki kontrol sedikit atau tidak ada terhadap nya. Tics yang umum adalah berdeham dan mengedip ngedipkan mata. Sekitar 1 dari setiap 100 orang telah menderita Sindrom Tourette.
Orang yang menderita Sindrom Tourette tidak dapat mengendalikan gerakan gerakan yang terjadi pada tubuhnya. Adanya gerakan gerakan yang tak terkendali (tics) yang terjadi pada tubuh adalah gejala utama pada orang yang menderita Sindrom Tourette. Gerakan yang tak terkendali itu berlangsung cepat, mendadak dan berlangsung terus menerus. Adakalanya gejala tics itu berkurang. Tetapi tics akan bertambah parah jika seseorang mengalami stres atau depresi. Faktor psikologis juga sangat berpengaruh bagi penderita Sindrom Tourette. Penderita yang banyak mengalami stres atau depresi akan semakin memperparah gejala tics nya.
Bagaimana dengan gangguan yang terkait dengan Sindrom Tourette ? Dalam perkembangan penyakit ini, Sindrom Tourette hanya diakui dalam manifestasinya yang paling ekstrim, seperti tics motorik yang kompleks dan palilalia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini telah menghasilkan 2 wawasan penting : Pertama, penyebab tics kadang kadang sebagai beban besar untuk pasien seperti halnya tics itu sendiri. Kedua, Sindrom Tourette telah diakui sebagai hal yang kompleks yang meliputi tidak hanya tics tetapi juga satu atau lebih gangguan yang sering terjadi yang saling berhubungan dengan itu. Kondisi penyerta yang paling umum dan sering terjadi bersamaan dengan Sindrom Tourette adalah ADHD, OCD (Obsessive Compulsive Disorders), anxiety dan depresi. Jadi orang yang menderita ADHD, anxiety dan gangguan perilaku lain juga dapat terkena Sindrom Tourette. Oleh karena itu, maka pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh sehingga gejala gejalanya dapat diobati dengan optimal.