Kamis, 14 November 2013

Menulis Novel Psikologi

Setelah berhasil menulis buku kumpulan puisi dan catatan catatan, kini aku mulai mencoba menulis genre buku yang lain. Kali ini yang aku coba tulis adalah  buku berjenis novel. Ya, kini aku tengah menulis sebuah novel psikologi. Setelah berminggu minggu aku tulis, ternyata aku bisa juga menyelesaikan naskah novel setebal 160 halaman itu. Genrenya adalah novel psikologi. Setelah aku coba searching di Google tentang buku yang bergenre novel psikologi, ternyata hanya sedikit novel yang telah ditulis yang membahas mengenai
psikologi. Akhirnya aku beranikan diri untuk mencoba menulis buku genre ini. Dan Alhamdulillah akhirnya aku selesai juga menulisnya. Novel ini menceritakan kisah Haris, seorang penerjemah lepas yang menderita skizofrenia. Novel ini mengisahkan kehidupan Haris selama ia didiagnosis skizofrenia, mendapat pencerahan, bergabung dengan komunitas skizofrenia sampai kisah cintanya dengan Vanny, perempuan yang dicintainya. Novel ini adalah novel psikologi yang membahas tentang masalah kejiwaan. Lika liku perjalanan hidup Haris selama ia mengalami gangguan skizofrenia yang kompleks dan kisah cintanya dengan Vanny terekam dengan jelas di dalam buku ini. Novel ini membuat perbedaan dan kisahnya mengajarkan kita untuk selalu bersyukur terhadap anugerah kehidupan. Setelah aku selesai menulis novel ini, terdapat perasaan lega dan syukur karena akhirnya aku telah mampu menulis buku bergenre psikologi. Novel ini adalah novel yang pertama bagiku. Menulis novel bergenre psikologi yang memuat tentang kisah dan pengalaman kejiwaan memang adalah tantangan tersendiri bagiku. Tapi Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga menyelesaikan buku ini.
Untuk judulnya masih aku rahasiakan sampai buku ini siap terbit. Ditunggu ya teman teman buku terbaruku ini...

Buku Keduaku "Flat Affect" Telah Terbit

Alhamdulillah, akhirnya buku keduaku telah terbit. Buku berjudul "Flat Affect" ini adalah buku kumpulan puisi dan catatan catatan ku selama aku mengalami gangguan skizofrenia dan sindrom Tourette.

Judul Buku : Flat Affect
Penulis : Kurnia Amirullah
Penerbit : Dapur Buku
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : 168 halaman
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Genre : Kumpulan Puisi
ISBN : 978-602-1615-25-6
Link buku dan pemesanan buku :
http://www.dapurbuku.com/flat-affect/

Buku ini adalah ungkapan opini dan perasaan ku yang tidak sempat aku utarakan dengan kata kata. Karena sulit jika mengekspresikannya secara langsung tentang penyakit ku ini, maka aku pun membuat buku ini. Buku ini adalah ungkapan hati dan perasaan ku di kala aku mengalami gangguan skizofrenia dan sindrom Tourette.
Flat Affect adalah kumpulan puisi dan catatan catatan psikiatri yang memuat tentang pengalaman kejiwaan penulisnya. Selain berisi tentang puisi dan catatan tentang pengalaman kejiwaan, Flat Affect juga dibumbui oleh imajinasi serta khayalan penulisnya. Pengalaman penulisnya yang pernah mengalami gangguan otak psikiatri dan sindrom Tourette juga telah mewarnai sebagian besar tulisannya yang bercerita tentang pengalamannya berjuang menghadapi skizofrenia dan sindrom Tourette.
Flat Affect hadir untuk anda yang berniat menyelami tentang gangguan otak skizofrenia dan gangguan gerak sindrom Tourette dengan bahasa yang ringkas dan simpatik.
Selamat membaca...


Sabtu, 28 September 2013

Buku Keduaku Akan Segera Terbit !

Belum sampai setahun, hanya selisih kurang 1 bulan, aku sudah hendak menerbitkan buku lagi. Buku keduaku ini, masih sama seperti buku ku yang pertama, yaitu berisikan kumpulan puisi dan kumpulan catatan selama aku mengalami skizofrenia dan sindrom Tourette. Buku ini selain berisikan tentang pengalaman kejiwaan, juga berisikan tentang imajinasi dan khayalan yang aku buat hingga dapat menjadi sebuah buku yang hendak terbit ini. Sama seperti buku ku yang pertama, buku ini akan aku terbitkan di penerbit Dapur Buku. Ini karena aku suka sekali dengan penerbit ini.
Adapun buku ini aku beri judul "Flat Affect". Mengapa Flat Affect ? karena sama dengan judul bukunya, aku terkadang sering sekali mengalami flat affect. Flat affect adalah ketiadaan respon emosional yang sering dialami oleh penderita skizofrenia dan gangguan mental lain. Flat affect bisa juga merupakan datarnya emosi yang ditampakkan seseorang dalam hidupnya. Hal ini juga seperti yang terjadi pada diriku. Aku sering sekali mengalami flat affect ini, terutama bila sedang berinteraksi dengan lingkunganku. Oleh karena itu, buku ini aku jadikan sebagai sarana di dalam mengekspresikan segala perasaan hati dan opiniku yang belum sempat aku utarakan dengan kata kata. Flat affect ini adalah bukuku yang kedua setelah "Catatan Tourette". Namun adalah bukuku yang keempat jika digabungkan dengan 2 buku antologiku yang lain yaitu "Pesona Penyingkap Makna" dan "Brilliant Book Of Motivation". Jadi, total sekarang aku memiliki 4 buku yang terdiri dari 2 buku solo dan 2 buku antologi. Semoga buku buku ku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan nantikan kehadiran buku keduaku ini ya teman teman...

Selasa, 05 Februari 2013

SKIZOFRENIA DAN KAITAN NYA DENGAN SINDROM TOURETTE

Sindrom tourette bisa berkaitan dengan penyakit lain, diantaranya adalah skizofrenia. Aku sendirilah yang mengalami gangguan sindrom tourette dan skizofrenia. Diriku pada awalnya terkena skizofrenia lebih dulu, yaitu pada saat aku kelas 3 SMA. Pada waktu itu aku tidak sadar selama hampir 1 bulan. Pada waktu itu aku tidak ingat apa apa. Selama waktu itu pula aku tidak mengenali lingkungan ku. Aku jadi tidak sadarkan diri ketika itu. Hubungan antara diriku dan dunia luar ketika itu terputus. Aku jadi tidak tahu bagaimana keadaan lingkunganku.
Setelah itu, selama hampir 1 bulan, setelah sadar, maka Alhamdulillah aku pun menjalani kehidupan seperti biasa. Namun keadaan tic ku tidak berubah. Gerenyetku masih tetap ada. keadaan skizofrenia dan gerenyet itu terjadi bersamaan kepada diriku. Oleh karena itu, kadang aku masih mengalami gejala medis penyakit skizofrenia yang masih sering kualami bersama sama dengan gejala tic ku. Tapi dari mengalami skizofrenia dan tic itu aku jadi mendapat pelajaran bahwa keduanya bisa berdampingan satu sama lain dan menjadi diriku yang sekarang. Aku mendapat pelajaran bahwa tidak usah ragu dan malu dengan penyakitmu.Apapun penyakit mu, maka harus kau jalani dengan sabar. Tidak boleh cemas dan merasa gelisah jika kau mendapat penyakit, termasuk 2 penyakit sekaligus. Alhamdulillah, skizofrenia dan tic tidak mengganggu diriku lagi. Apapun yang terjadi harus dihadapi, karena di dunia ini kita mesti tidak luput dari ujian.
Sekarang aku lebih bersyukur dengan penyakitku sekarang. Teman teman lain yang menderita penyakit apapun itu jangan mudah menyerah. Yakinkan Tuhan sebagai penolong mu. Kita harus tetap semangat dalam menghadapi penyakit kita. Semoga kita semua selalu diberikan karunia dari Tuhan dan bisa tetap semangat menjalani hidup. Amin..